Selamat Jalan Ustadz...
"Mbak, sudah dengar kabar belum kalo ustadz Rahmat Abdullah meninggal dunia ba'da maghrib tadi?" Suara Mpit di telpon sekitar jam 20.00 tadi malam.
Aku terhenyak, beberapa detik kerongkongan seperti tercekat. Ustadz Rahmat Abdullah meninggal??
. Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un...
Beberapa menit kemudian, masuk beberapa sms dari teman-teman mengabarkan hal serupa.
Selamat jalan ustadz....
Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk beliau, sebagai pahala, sebagai ganti atas peluh yang dicucurkan, perasaan yang dicurahkan, pikiran yang ditetaskan di jalan dakwah. Jalan yang telah beliau rintis, jalan yang harus kita teruskan bersama. Sebagai tanda terima kasih kepada beliau. Sebagai tanda meneruskan cita-cita beliau, menegakkan agama
Allah.
Ya Allah..Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkan-lah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga),luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran,
berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka. Amin.
Gerimis di sini..tanah basah..seperti basahnya hatiku.
Bisakah kami setangguh ustadz?
------------------------
Untukmu Syuhada
Kehidupan bagaikan roda
beribu zaman terus berputar
namun satu tak akan pudar
cahaya Allah tetap membahana
Majulah sahabat mulia
berpisah bukan akhir segalanya
lepas jiwa terbang mengangkasa
cita kita tetap satu jua
cita kita tetap satu jua
Walau raga meregang nyawa
Harta dunia tiada tersisa
Namun jiwa tetaplah satria
Takkan surut satu langkah jua
Debu - debu dan darah suci
Saksi nan tak terbantahkan lagi
Gunung lembah hutan dan samudra
Untuk Allah diatas segalanya
Tujuh awan bersuka ria
Sambut ruh suci menuju Rabbnya
Sahabat nantikan hadir kami
Kan menyusulmu sekejap lagi
Bidadari nan bermata jeli
Menyongsong dengan wajah berseri
Sahabat kami rela kau pergi
Jihad kita kan terus bersemi
Jalan ini takkan pernah henti
(Nasyid Izzatul Islam, www.liriknasyid.com)
Aku terhenyak, beberapa detik kerongkongan seperti tercekat. Ustadz Rahmat Abdullah meninggal??
Beberapa menit kemudian, masuk beberapa sms dari teman-teman mengabarkan hal serupa.
Selamat jalan ustadz....
Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk beliau, sebagai pahala, sebagai ganti atas peluh yang dicucurkan, perasaan yang dicurahkan, pikiran yang ditetaskan di jalan dakwah. Jalan yang telah beliau rintis, jalan yang harus kita teruskan bersama. Sebagai tanda terima kasih kepada beliau. Sebagai tanda meneruskan cita-cita beliau, menegakkan agama
Allah.
Ya Allah..Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkan-lah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga),luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran,
berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka. Amin.
Gerimis di sini..tanah basah..seperti basahnya hatiku.
Bisakah kami setangguh ustadz?
------------------------
Untukmu Syuhada
Kehidupan bagaikan roda
beribu zaman terus berputar
namun satu tak akan pudar
cahaya Allah tetap membahana
Majulah sahabat mulia
berpisah bukan akhir segalanya
lepas jiwa terbang mengangkasa
cita kita tetap satu jua
cita kita tetap satu jua
Walau raga meregang nyawa
Harta dunia tiada tersisa
Namun jiwa tetaplah satria
Takkan surut satu langkah jua
Debu - debu dan darah suci
Saksi nan tak terbantahkan lagi
Gunung lembah hutan dan samudra
Untuk Allah diatas segalanya
Tujuh awan bersuka ria
Sambut ruh suci menuju Rabbnya
Sahabat nantikan hadir kami
Kan menyusulmu sekejap lagi
Bidadari nan bermata jeli
Menyongsong dengan wajah berseri
Sahabat kami rela kau pergi
Jihad kita kan terus bersemi
Jalan ini takkan pernah henti
(Nasyid Izzatul Islam, www.liriknasyid.com)