« Home | Virus-Virus Ukhuwah (Bag. Terakhir) » | Virus-Virus Ukhuwah (Bag 3) » | Virus-Virus Ukhuwah (Bag 2) » | Virus-Virus Ukhuwah (Bag 1) » | Tahukah Engkau Dimana Ia Bersemayam? » | Indahnya Ukhuwah ..... » | Berita Duka » | 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Seiketsu) » | Tentang Kota Kelahiranku » | Tentang Nama Blog Ini » 




STOP PRESS!
Azayaka's Blog pindah ke
http://azayaka.wordpress.com
sampai waktu yang belum ditentukan :)
detik.


Wednesday, September 08, 2004 

Wasureppoi !!



Setelah membaca tentang sifat pelupa di blog Iman, saya jadi ingin berbagi sedikit tips untuk membantu orang-orang yang punya daya lupa tajam. Semoga bermanfaat.

Bila Sering Ketinggalan Barang
Sering ketinggalan barang salah satunya dapat diatasi dengan menerapkan SHISAKOSHO (istilah bhs.Jepang - red), yang artinya menunjuk dengan jari sambil berseru. Well, saya cerita sedikit tentang shisakosho ini.
Shisakosho adalah salah satu sistem safety yang banyak diterapkan di perusahaan2 di Jepang, termasuk di tempat kerjaku yang dulu, sebuah PMA Jepang. Sistem ini harus dijalankan setiap hari oleh semua karyawan sejak karyawan masuk sampai keluar dari lingkungan kerja. Pagi hari, begitu kita masuk kompleks perusahaan, sebelum menyeberang jalan di dalam kompleks, kita diharuskan terlebih dulu untuk ber-shisakosho, menunjuk ke kiri dan ke kanan dengan jari telunjuk kita sambil berseru "OK" (gak usah keras2 sih, cukup dengan suara yang bisa didengar oleh diri sendiri) bila jalan kosong dan aman untuk menyeberang. Pada waktu2 tertentu bos2 besar sering patroli mendadak di pagi hari di beberap titik penyeberangan jalan. Bila ketauan ada karyawan yg tidak ber-shisakosho sebelum menyeberang akan kena hukuman distrap selama 15 menit di pos satpam sambil diceramahin! Hehe...emang enak :P Alhamdulillah saya belum pernah ke strap. Kalau dilakukan setiap hari jadi kebiasaan sih. Kan demi safety kita juga. Bahkan kebiasaan ini seringkali terbawa di luar kerja. Di manapun bila akan menyeberang jalan, langsung deh otomatis ber-shisakosho, selain baca bismillah tentunya. Orang yang ngeliat mungkin mikir kali ya 'Ni anak lagi ngapain sih nunjuk kiri kanan sambil ngomong sendiri?' :D
Sebelum mulai kerjapun kita diwajibkan ber-shisakosho. Aalat2 kerja yang akan dipakai harus dipastikan dulu lengkap atau tidak, kondisinya normal atau tidak dengan menunjuk ke bendanya satu per satu. Kalau ok semua, baru start.
So, gimana bisa shisakosho dijadikan sarana untuk mengurangi sifat pelupa kita?
Saya tuh dulu termasuk yang sifat pelupanya parah. Wasureppoi banget deh. Sering dulu hp ketinggalan di rumah. Itu sih masih mending...hidup sehari tanpa hp..no problem lah. Pernah dompet yang tertinggal. Pas turun angkutan umum baru nyadar gak ada dompet di tas. Udeh deh...denga sangat terpaksa meminta maaf ke abang angkot untuk digratisin. Sering juga dulu di tengah jalan tiba2 inget 'eh, tadi pintu udah dikunci blom ya? lampu kamar udah dimatiin blom ya? de es be'. Nahh..setelah mengenal shisakosho, saya coba terapin juga dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari hal2 di atas terjadi lagi. Sebelum berangkat kerja, saya tunjuk satu per satu barang2 yg mau saya bawa, memastikan semua sudah masuk ke dalam tas. Setelah itu shisakosho lampu2, kompor, air kran, dll untuk memastikan semua sudah dalam keadaan aman ditinggal. Habis itu kunci pintu dan cek sekali lagi pintu telah benar2 terkunci sambil berseru "OK". Gerakan nunjuk dan berseru ini ternyata akan meninggalkan bekas di otak kita, sehingga bila sewaktu-waktu keinget pintu udah dikunci atau belum misalnya, maka akan muncul memori gerakan2 tadi yg berarti pintu sudah ok. Alhamdulillah, shisakosho sedikit banyak telah mengurangi kadar sifat pelupa saya.

Bila Sering Lupa Menaruh Sesuatu
Di antara kita tentu pernah nyari2 barang yang sebenarnya ada di dalam rumah tapi entah di mana letaknya karena lupa naruh. Kalau ini sih obatnya cuma satu : DISIPLIN.
Agar bisa disiplin, dalam kehidupan sehari-hari saya juga menerapkan Sistem 5S. Salah satu point 5S yang insya Allah berguna untuk melatih kedisiplinan kita adalah SEITON (RAPI), yaitu menempatkan barang yang diperlukan di tempat yang mudah dijangkau, dan memberi label untuk memudahkan & mempercepat pencarian serta mengembalikan barang ke tempatnya semula setelah selesai dipakai.

Bila Sering Lupa Janji atau Membeli Sesuatu
Penyakit yang ini juga sering saya alami. Padahal kan sebagai muslim kita dituntut untuk amanah (memegang janji). Sekarang saya usahain bila berjanji pada seseorang (janji nelpon temen, janji nyelesein kerjaan ke bos, dll) saya catet di memo biar gak lupa. Begitu juga pas mau membeli sesuatu. Seringkali pas saya ke supermarket, ada satu atau beberapa barang yang lupa terbeli. Daripada harus balik lagi, sekarang saya catet barang2 yang mau dibeli.

Perbanyak Dzikir & Berdoa Agar Terhindar Dari Sifat Pelupa
Obat yang paling mujarab untuk terhindar dari sifat pelupa ini adalah dengan selalu memperbanyak dzikir, karena banyak mengingat Allah akan menguatkan daya ingat kita. Selain itu tentunya juga berdo'a agar terhindar dari sifat pelupa ini.
Coba baca juga NASEHAT INI. Di situ dicantumkan penyebab2 penyakit lupa dan obatnya.

Ket : wasureppoi = pelupa (bhs jepang - red)




Pencarian Produk Halal
www.HalalGuide.info


$1 For Palestine

DUKUNG RUU APP

Yang Punya Blog

    Hanum; Muslimah; Pecinta buku; Kena virus blogging sejak Juli 2004; Main job : Japanese Translator; Living : Tangerang

Archives

Ngaji Yuk

My Links

Gabung di

    Indonesian Muslim Blogger

    Islam Dot Net

Powered by Blogger
and Blogger Templates