Tempat Nyaman Untuk Tidur
Kebiasaan sebagian teman-teman satu departemen saat bel istirahat siang berbunyi :
- Mematikan lampu (klo ini sih peraturan perusahaan untuk menghemat biaya listrik)
- Mencari posisi yang strategis untuk menempatkan kursi
- Pasang posisi badan serileks mungkin
- Start to sleep
Ada yang melakukan kebiasaan di atas setelah terlebih dahulu sholat dhuhur tapi ada juga yang langsung pasang posisi tidur begitu bel berbunyi dengan alasan nggak kuat ngantuk.
Makan siang biasanya ditempatkan di urutan terakhir, menjelang bel masuk berbunyi.
Saya pernah mencoba melakukan kebiasaan tidur saat jam istirahat, terutama bila malamnya tidur larut malam atau bangun pagi-pagi sekali. Pernah sekali waktu, setelah sholat (kebetulan sedang shoum waktu itu), saya coba menyender di kursi lalu memejamkan mata. Ternyata masih saja ada suara-suara orang yang masuk ke pendengaran saya, menandakan kalau tidur saya tidak lelap. Di lain waktu saya coba ganti posisi. Tidak menyender di kursi, tapi menelungkupkan kepala di meja. Hasilnya sama saja. Kepala malah pusing. Jadi sampai sekarang saya tidak pernah bisa tidur di kantor meski ngantuk berat sekalipun.
Meskipun di keluarga saya dijuluki 'tukang tidur', bukan berarti saya bisa tidur di sembarang tempat lho. Selain di kantor, saya juga tidak bisa tidur di :
- dalam metromini (karena kursinya keras dan agak ber-AC :D)
- kamar atau ruangan yang dipakai tidur rame-rame (kalau mabit, jangan harap deh bisa tertidur lelap)
Dan saya akan lelap tidur di :
- rumah sendiri (mau di tempat tidur, di karpet, tetep lelap)
- di mobil yang joknya empuk dan ber-AC (makanya saya sering tidur di mobol jemputan kantor)
- di tempat sepi, yang gak banyak orang lalu-lalang (pernah saat rapat DKM kantor saya tertidur sambil duduk di balik hijab..gara2 ikhwannya pada ngobrol sendiri2 dan peserta akhwatnya cuma saya seorang ^_^)
Dan akan lebih lelap bila disediakan bantal dan guling.
(Lagi ngantuk, tapi gak bisa tidur nih..lagi di kantor sih ^_~)