Tondemonai Defect
Di tempat kerja saya, sebuah manufacturing PMA Jepang, setiap terjadi defect (cacat atau kerusakan) pada barang produksi, maka akan selalu dilakukan improvement-improvement (dalam istilah bhs Jepang disebut Kaizen) agar defect yang sama tidak terulang lagi di kemudian hari. Bahkan bila berdasarkan hasil investigasi, penyebab defect tersebut adalah karena ketidaksempurnaan alat atau mesin, maka pada alat atau mesin tersebut akan dipasang suatu alat Pokayoke (Full Proof) yang dirancang untuk mencegah terjadinya defect. Akan tetapi, sesempurna apapun improvement yang telah dilakukan, kadangkala masih ada saja defect yang muncul. Defect seperti ini dinamakan Tondemonai Defect (Defect Luar Biasa/Defect Tak Terduga).
Biasanya, bagian Quality Control dan Produksi akan sangat kelimpungan bila terjadi tondemonai defect ini. Mereka merasa sudah maksimal melakukan pencegahan defect, tetapi masih saja terjadi defect. Di sinilah kita harusnya sadar, bahwa kemampuan manusia terbatas. Hanya Allah-lah yang Maha Sempurna. Saya 'menemukan' Iradah Allah dalam kasus tondemonai defect ini. Seringkali manusia merasa superior, bisa melakukan segalanya dengan sempurna. Tetapi tetap saja akan terjadi hal di luar dugaannya. Itulah Iradah Allah. Allah Yang Maha Berkehendak menentukan segala sesuatu. Kun fayakun. Jadilah maka jadilah ia.
Dalam pelajaran matematika di smu dulupun, kita mengenal 'angka tak terhingga' dalam perhitungan persamaan. Ada rumus yang sudah pasti, mengapa masih muncul angka tak terhingga? hanya Allah-lah Yang Mah mengetahui. Nalar manusia tidak akan bisa menjawab sebabnya.
Pokayoke, segala macam imrpovement adalah bentuk ikhtiar. Tapi Allah jualah yang Maha Penentu Takdir. Hanya kepada-Nya lah kita tawakkal, menyerahkan hasil dari ikhtiar kita.
"Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nyalah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri" (QS. Yusuf : 67)
"Katakanlah : Siapakah yang melindungimu dari(taqdir) Allah, jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu". (QS. Al Ahzab : 17)
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya."
Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah". (QS. Al Hadid : 22)