Halal Bi Halal
Alhamdulillah, saya telah kembali ke Tangerang setelah seminggu lebih mudik ke kampung halaman untuk berlebaran di sana. SELAMAT IDUL FITRI 1426H untuk semuanya. Taqobbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir batin.
Rabu kemarin adalah hari pertama saya kembali masuk kerja. Tradisi di tempat kerja saya, pagi hari di hari pertama masuk paska liburan lebaran diadakan halal bi halal, berupa salam-salaman, saling memaafkan, dari level direktur sampai cleaning service. Karyawan level supervisor sampai direktur (termasuk ekspatriat Jepang) berdiri berjejer di sepanjang lorong masuk pabrik untuk menyambut sekaligus menyalami setiap karyawan yang masuk. Semua karyawan, termasuk satpam dan driver, terlihat berjajar ke belakang, mengular dari pintu gerbang derpan. Satu per satu bersalam-salaman dengan para penyambut. Kebetulan saya termasuk dalam kelompok penyambut. Tak terasa kurang lebih 1 jam kami berdiri. Setelahnya kaki terasa sedikit pegel. Juga di bagian pundak, karena selama kurang lebih 1 jam tersebut, tangan senantiasa tertangkup di depan dada. Akan terjulur bila yang disalami adalah wanita, dan akan tetap tertangkup bila yang disalami laki-laki. Wajar saja bila sedikit pegal. Bahkan ada seorang teman yang mukanya sedikit pucat, hampir pingsan, karena jumlah karyawan yang harus kami salami ada 2000 orang lebih!! Tapi meski kaki dan pundak pegel, nikmatnya berhalal bi halal seperti ini tak tergantikan. Mendapat maaf serta senyuman dari orang banyak telah menambah sejuk di hati.
(pic taken from www.123greetings.com)
Rabu kemarin adalah hari pertama saya kembali masuk kerja. Tradisi di tempat kerja saya, pagi hari di hari pertama masuk paska liburan lebaran diadakan halal bi halal, berupa salam-salaman, saling memaafkan, dari level direktur sampai cleaning service. Karyawan level supervisor sampai direktur (termasuk ekspatriat Jepang) berdiri berjejer di sepanjang lorong masuk pabrik untuk menyambut sekaligus menyalami setiap karyawan yang masuk. Semua karyawan, termasuk satpam dan driver, terlihat berjajar ke belakang, mengular dari pintu gerbang derpan. Satu per satu bersalam-salaman dengan para penyambut. Kebetulan saya termasuk dalam kelompok penyambut. Tak terasa kurang lebih 1 jam kami berdiri. Setelahnya kaki terasa sedikit pegel. Juga di bagian pundak, karena selama kurang lebih 1 jam tersebut, tangan senantiasa tertangkup di depan dada. Akan terjulur bila yang disalami adalah wanita, dan akan tetap tertangkup bila yang disalami laki-laki. Wajar saja bila sedikit pegal. Bahkan ada seorang teman yang mukanya sedikit pucat, hampir pingsan, karena jumlah karyawan yang harus kami salami ada 2000 orang lebih!! Tapi meski kaki dan pundak pegel, nikmatnya berhalal bi halal seperti ini tak tergantikan. Mendapat maaf serta senyuman dari orang banyak telah menambah sejuk di hati.
(pic taken from www.123greetings.com)