Batal Mudik...
Sedianya malam ini aku berangkat mudik ke Kendal untuk ikut acara ngunduh mantu anak salah seorang bulik di sana. Ibuku, yang sejak lebaran tahun lalu tinggal bersamaku di Tangerang, sudah mudik duluan seminggu lalu. Rasa kangen bertemu nenek, juga ponakanku yang lucu menambah semangatku untuk pulang. Rencananya aku akan cuti dua hari, Senin dan Selasa. Travelpun sudah kepesan jauh-jauh hari.
Tapi apa daya. Kemarin aku demam lagi. Batuk pun belum mau reda. Sepertinya flu berat bakal mampir dengan indikasi aku mulai bersin-bersin (semoga sih jangan). Aku berpikir ulang untuk benar-benar mudik. Ditambah pekerjaan di kantor bulan ini benar-benar menguras energi lebih banyak dari biasanya. Tadinya aku berpikir "Sebodo amat dengan kerjaan. Cuti sekali-kali nggak apa-apa". Tapi kebayang kalau aku benar-benar cuti 2 hari, begitu masuk kerja hari Kamis, bakalan banyak email, telpon, atau orang yang datang ke mejaku dan bertanya : Mana terjemahan saya??? Oh..My God....
Akhirnya semalam kuputuskan batal mudik. Hiks..sedih sihh ...jadi tertunda lagi untuk bertemu nenek, melihat tingkah ponakanku, melampiaskan kangen makan mie ayam Mak Sutri yang uenak tenan itu, makan tahu petis Bu Gendut, bakso Goyang Lidah,....(hehe..makanan mulu deh ).
Kutelpon ibu untuk mengabarkan pembatalan ini sekaligus nitip permintaan maaf ke bulikku karena nggak bisa ikut acara ngunduh mantu anaknya. Yang membuatku terharu, ketika ponakanku yang bulan November nanti genap 4 tahun ikut bicara di telpon.
"Bulik nggak jadi pulang ya dek. Bulik lagi sakit nih..batuk..uhuk..uhuk", kataku mencoba memberi pengertian.
Ketika tau aku dan ibuku (mbahnya) mau pulang, ponakanku itu senang bukan main. Ketika ternyata ibuku mudik duluan, beberapa hari lalu via telpon, dia bilang : "Bulik ke sininya sekarang aja. Kan di sana sendirian".
Aku khawatir membuat anak kecil nan lucu itu kecewa. Tapi semalam, jawaban dari ponakanku malah sebaliknya.
"Bulik sakit ya? Ntar mbah dek Had suruh pulang deh. Kasian bulik sendirian. Ati-ati ya..."
Ponakanku...kau betul-betul pengertian. Gemesss deh..tambah bikin kangen...
Tapi apa daya. Kemarin aku demam lagi. Batuk pun belum mau reda. Sepertinya flu berat bakal mampir dengan indikasi aku mulai bersin-bersin (semoga sih jangan). Aku berpikir ulang untuk benar-benar mudik. Ditambah pekerjaan di kantor bulan ini benar-benar menguras energi lebih banyak dari biasanya. Tadinya aku berpikir "Sebodo amat dengan kerjaan. Cuti sekali-kali nggak apa-apa". Tapi kebayang kalau aku benar-benar cuti 2 hari, begitu masuk kerja hari Kamis, bakalan banyak email, telpon, atau orang yang datang ke mejaku dan bertanya : Mana terjemahan saya??? Oh..My God....
Akhirnya semalam kuputuskan batal mudik. Hiks..sedih sihh ...jadi tertunda lagi untuk bertemu nenek, melihat tingkah ponakanku, melampiaskan kangen makan mie ayam Mak Sutri yang uenak tenan itu, makan tahu petis Bu Gendut, bakso Goyang Lidah,....(hehe..makanan mulu deh ).
Kutelpon ibu untuk mengabarkan pembatalan ini sekaligus nitip permintaan maaf ke bulikku karena nggak bisa ikut acara ngunduh mantu anaknya. Yang membuatku terharu, ketika ponakanku yang bulan November nanti genap 4 tahun ikut bicara di telpon.
"Bulik nggak jadi pulang ya dek. Bulik lagi sakit nih..batuk..uhuk..uhuk", kataku mencoba memberi pengertian.
Ketika tau aku dan ibuku (mbahnya) mau pulang, ponakanku itu senang bukan main. Ketika ternyata ibuku mudik duluan, beberapa hari lalu via telpon, dia bilang : "Bulik ke sininya sekarang aja. Kan di sana sendirian".
Aku khawatir membuat anak kecil nan lucu itu kecewa. Tapi semalam, jawaban dari ponakanku malah sebaliknya.
"Bulik sakit ya? Ntar mbah dek Had suruh pulang deh. Kasian bulik sendirian. Ati-ati ya..."
Ponakanku...kau betul-betul pengertian. Gemesss deh..tambah bikin kangen...